Kompres SVG

Ukuran file SVG (berat gambar), tidak seperti bitmap, tidak tergantung pada ukuran dalam piksel, tetapi tergantung pada jumlah kode. Untuk gambar besar, manfaat format SVG jelas. Dapat diasumsikan bahwa SVG selalu mengungguli bitmap dalam hal ukuran file, tetapi hal ini tidak selalu terjadi. Jika Anda sedang membangun situs web, Anda mungkin akrab dengan file SVG. Ini bukan format gambar yang sangat umum, tetapi didukung oleh sebagian besar browser web modern seperti Google Chrome, Microsoft Internet Explorer, dan Mozilla Firefox. SVG, yang merupakan singkatan dari Scalable Vector Graphics, adalah format grafik vektor berbasis XML. File SVG dapat dioptimalkan untuk tiga hal: ukuran file, kecepatan rendering, dan pengeditan. Dalam kebanyakan kasus, pengoptimalan untuk pengeditan diperlukan - terutama untuk gambar yang rumit.

Jumlah kode SVG dapat dikurangi melalui optimasi. Menghapus metadata. Setelah menyimpan di editor grafis (misalnya, Adobe Illustrator), kode SVG berisi banyak informasi yang tidak perlu, yang penghapusannya akan mengurangi ukuran file dan sama sekali tidak memengaruhi gambar. Menghapus objek yang tidak perlu. Gambar dapat berisi objek yang tidak perlu atau tersembunyi, serta tag yang mengelompokkan objek, yang penghapusannya tidak memengaruhi gambar. Menghapus kelas dan pengidentifikasi yang tidak digunakan. Saat mengedit gambar vektor, editor grafik dapat menambahkan kelas dan pengidentifikasi ke tag, yang tidak diperlukan versi akhir gambar. Optimalisasi atribut tag. Penggunaan atribut yang sering dapat diganti dengan properti CSS: dengan sejumlah besar elemen, ini dapat secara signifikan mengurangi bobot SVG. Menghapus node yang tidak perlu. Setiap titik dalam gambar vektor tercermin dalam volume kode: menghapus node yang tidak perlu akan membantu mengurangi volumenya.